Implementasi Nilai Moderasi Beragama
Dalam Pendidikan Agama Islam Di Sma Negeri 2 Mataram
Dalam Pendidikan Agama Islam Di Sma Negeri 2 Mataram
Dalam buku ini membahas tentang; 1) Implementasi Moderasi beragama dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Mataram. 2) Implikasi nilai moderasi beragama bagi siswa dalam Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Mataram, dan 3) Hambatan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan dalam mengimplementasikan nilai moderasi beragama dalam Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Mataram. Metode yang digunakan merupakan penelitian Kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan informan yaitu Kepala sekolah 1 orang, wakil kepala sekolah 1 orang, guru PAI 5 orang, siswa laki-laki dan siswa perempuan.
Adapun Data sekunder, data yang berisi tambahan berasal dari sumber pustaka dan bahan referensi lain seperti artikel, majalah atau dokumen lain yang dianggap relevan dengan topik yang akan diteliti dan dapat membantu mendukung penuh penelitian ini. Analisis data mengikuti model Milles dan Huberman. Dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: Implementasi nilai moderasi beragama dalam pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Mataram dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler. Implikasi Nilai Moderasi Beragama bagi Siswa dalam Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Mataram yaitu tumbuhnya karakter atau sikap dan perilaku positif siswa seperti karakter religius yang merupakan sikap dan perilaku siswa yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Hambatan yang Dihadapi dan Solusi yang Dilakukan dalam Mengimplementasikan Nilai Moderasi Beragama dalam Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Mataram diantaranya kenakalan siswa seperti siswa sering melanggar atau tidak mentaati kode etik sekolah dan juga lingkungan yang tidak sehat seperti lingkungan pergaulan bebas, dan sikap malas dalam belajar.